Menurut beberapa catatan sejarah,
sepak bola dimulai pada tahun 5.000 SM diman sepakbola dengan nama tsu chu.
Pada masa tersebut sepak bola ini dimanfaatkan sebagai bentuk latihan fisik
bagi para tentara, dan sebagai pertunjukan saat kaisar berulang tahun.
Berselang 2.000 tahun berikutnya
atau tepatnya pada tahun 3.000 SM terdapat juga catatan sejarah sepak bola
dunia yang mencatatkan bahwa permainan ini pernah dimainkan oleh masyarakat
Jepang yang dinamakan oleh mereka dengan sebutan KEMARI.
Setelah itu terdapat juga sedikit
catatan sejarah sepak bola dunia lainnya, yakninya pada tahun 2.500 SM, dimana
orang Mesir kuno melakukan ritual kuno keagamaan yang hampir sama
dengan permainan sepak bola.
Selanjutnya pada tahun 600 M hingga
1600 M permainan sepak bola mulai dimainkan oleh orang-orang mulai dari Amerika
Tengah dan Mexiko hingga pada abad pertengahan
negara-negara eropa lainnya mulai memainkannya. Akan tetapi
permainan sepak bolanya masih berupa gabungan sepak bola, voli dan basket,
permainan ini lebih mirip rugby.
Pada tahun 1820 -1863 Peraturan
sepak bola yang kita kenal sekarang mulai digodok. Dan pada akhirnya pada tahun
1863 Asosiasi sepak bola di dunia pertama didirikan di Inggris, yaitu asosiasi
sepak bola inggris yang dikenal dengan sebutan FA. Pembentukan asosiasi ini
diawali perbedaan pendapat tentang peraturan dan program pada sepak bola
sebelumnya, sehingga sepak bola yang menggunakan tangan dikenal dengan rugby
dan sepak bola dengan kaki dikenal dengan football Dan
pada akhirnya federasi sepak bola dunia pun didirikan pada tahun 1904 dengan
nama FIFA, yang beranggotakan Prancis, Denmark, Belgia, Belanda, Swiss, Spanyol
dan Swedia.. Setelah 26 tahu FIFA berdiri, baru pada tahun 1930 kejuaran sepak
bola antar negara di dunia diadakan Uruguay dengan Italia sebagai juaranya.
2.2.
Teknik Dasar Bermain Sepak Bola
Agar pemain
bola dapat bermain dengan baik, maka salah satu hal yang harus dimilikinya
adalah teknik bermain sepak bola yang baik dan benar. Seorang pemain yang
memiliki teknik dasar bermain sepak bola yang baik tentu akan memiliki teknik
bermain yang baik pula dalam permainan sepak bola tersebut.
Adapun teknik dasar bermain sepak bola yang umumnya dimiliki oleh seorang
pemain adalah teknik menedang atau kicking, teknik menghentikan atau mengontrol
bola (stoping), teknik menggiring (dribbling), teknik menyundul bola (heading),
teknik merampas bola (tacling), teknik lemparan kedalam (trow-in) dan teknik
menjaga gawang (keeping).
Dari berbagai hal teknik dasar permainan sepak bola yang sudah diungkapkan
diatas, maka berikut ini akan dipaparkan penjelasannya satu persatu secara
mendetail kepada teman-teman semuanya.
1.
Teknik dasar Menendang dalam Sepak
Bola
Karateristik utama dalam permainan sepak bola adalah menendang. Adapun
sebagai tujuan penting untuk menendang bola adalah untuk mengumpan (passing),
dan menembak bola kearah gawang (shoting at the goal). Menelisik trik menendang
bola dengan berbagai bagian dari kaki, maka menendang bola dapat dibagi menjadi
beberapa macam, diantaranya yaitu menendang bola dengan kaki sebelah dalam,
menendang bola dengan kaki sebelah luar, dan menendang bola dengan punggung
kaki.
2.
Menendang dengan kaki bagian dalam.
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis
geraknya adalah sebagai berikut :
a.
Badan menghadap sasaran di belakang
bola.
b.
Kaki tumpu berada disamping bola
kurang lebih 15 cm,
c.
ujung kaki menghadap sasara, lutut
sedikit ditekuk, kaki ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan, setelah terjadi
benturan dilanjutkan dengan Follow trow, (gerakan lanjutan).
3.
Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan
kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya
sebagai berikut:
- Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu
disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut
sedikit ditekuk.
- Kaki tendang berada di belakang bola, dengan
ujung kaki menghadap kedalam.
- Kaki ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan
- Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar,
dan tepat pada tengah – tengah bola
- Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong
kurang lebih 45 derajat menghadap sasaran.
4.
Menendang dengan punggung kaki.
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk
menembak ke gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai
berikut:
- Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan,
kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan ujung kaki menghadap
kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
- Kaki berada di belakang bola dengan punggung kaki
menghadap kedepan / sasaran.
- Kaki tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga
mengenai bola.
- Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki
penuh dsan tepat pada tengah – tengah bola.
- Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di
angkat kearah sasaran.
5.
Teknik Dasar Menghentikan Bola.
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan
menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah
untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan
untuk passing. Analisis gerakanya sebagai berikut :
- Posisi badan segaris dengan datangnya
bola.
- Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit
ditekut
- Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan
bagian dalam kaki dijulurkan kedepan segaris dengan datangnya
bola
- Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata
kaki
- Kaki penghenti mengikuti arah bola.
Untuk teknik
menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu
menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila memungkinkan.
6.
Teknik Dasar Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan,
oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan
bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan
antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat
permainan. Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring
bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
- Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi
menendang bola.
- Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak
ditarik kebelakang hanya diayunkan kedepan.
- Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola
disentuh/ didorong bergulir kedepan.
- Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar
bola dapat dikuasai
- Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit
ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola
- Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah
bola dan selanjutnya melihat situasi kelapangan.
2.3. PERATURAN
PERMAINAN SEPAK BOLA
1.
ATURAN LAPANGAN PERMAINAN
A.
Lapangan
a.
Pertandingan dapat dilakukan di
lapangan rumput alami atau rumput sintetis tergantung aturan
kompetisi/pertandingan.
b.
Warna lapangan sintetis harus hijau.
c.
Jika digunakan untuk pertandingan
resmi FIFA, lapangan sintetis harus mendapat persetujuan dari FIFA.
B.
Garis lapangan
a.
Lapangan permainan harus persegi panjang
dan ditandai dengan garis.
b.
Garis-garis ini berasal dari daerah-daerah
yang mereka batas.
c.
Dua garis batas lagi disebut garis
sentuh atau kita kenal dengan nama kotak penalty. Dua garis yang lebih pendek
disebut garis gawang kita lebih mengenal dengan nama daerah gawang atau kotak
gawang.
d.
Lapangan permainan dibagi menjadi
dua bagian dengan garis tengah, yang bergabung dengan titik-titik tengah dari
dua garis sentuh.
e.
Tanda pusat akan ditunjukkan di
titik tengah dari garis tengah. Sebuah lingkaran dengan radius 9,15 m (10 yds)
yang ditandai di sekitarnya.- Sebuah tanda dapat dilakukan dari lapangan
permainan, 9.15 m (10 yds) dari busur sudut dan pada sudut kanan ke garis
tujuan dan garis-garis sentuhan, untuk memastikan bahwa pemain bertahan berada
di jarak ini ketika tendangan sudut sedang diambil.
2.
ATURAN BOLA
A. Kualitas dan Ukuran
Bola harus:
a.
Bundar/bulat.
b.
Terbuat dari kulit atau bahan yang
cocok lainnya.
B. Penggantian
bola yang rusak/cacat.
Jika bola
pecah atau menjadi rusak dalam pertandingan maka :
a.
pertandingan dihentikan
b.
pertandingan dilanjutkan dengan
wasit menjatuhkan bola pengganti (melakukan dropball) di tempat dimana bola
sebelumnya, kecuali jika permainan dihentikan di dalam daerah gawang, dalam hal
ini wasit menjatuhkan bola pengganti (melakukan dropball) di garis daerah
gawang, sejajar dengan garis gawang pada titik terdekat dimana bola berada
ketika asli bermain dihentikan.
c.
Jika bola pecah atau menjadi rusak
tidak dalam permainan yakni saat kick-off, tendangan gawang, tendangan
sudut, tendangan bebas, tendangan penalti atau lemparan ke dalam:
d.
pertandingan
dimulai/dilanjutkan sesuai aturan.
e.
Bola tidak dapat diubah/diganti
selama pertandingan tanpa otoritas/izin dari wasit.
3.
ATURAN JUMLAH PEMAIN
A.
Pemain
Sebuah
pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri tidak lebih dari
sebelas pemain, salah satunya adalah kiper. Sebuah pertandingan mungkin tidak
memulai jika salah satu tim kurang dari tujuh pemain.
B.
Kompetisi Resmi
Sampai maksimum tiga pengganti dapat digunakan dalam
setiap pertandingan dimainkan di kompetisi resmi yang diselenggarakan di bawah
naungan FIFA, konfederasi atau asosiasi anggota.
Aturan kompetisi harus menyatakan berapa banyak
pengganti dapat dicalonkan, dari tiga sampai maksimal tujuh.
C. Pertandingan
Lain
Dalam sebuah
pertandingan Tim Nasional, maksimum enam pengganti dapat digunakan.
Dalam
pertandingan lainnya, sejumlah besar pengganti dapat digunakan dengan syarat:
a.
Tim yang
bertanding mencapai kesepakatan pada jumlah maksimum.
b.
wasit diberitahukan sebelum
pertandingan.
c.
Jika wasit tidak diinformasikan,
atau jika tidak ada kesepakatan sebelum pertandingan, maka tidak boleh lebih
dari enam pengganti yang diijinkan.
D. Semua
Pertandingan
Dalam semua
pertandingan, nama-nama pengganti harus diberikan kepada wasit sebelum
dimulainya pertandingan. Setiap pengganti yang namanya tidak diberikan kepada
wasit sebelum pertandingan tidak dapat dimainkan dalam pertandingan.
E. Prosedur
Pergantian
Untuk mengganti
pemain dengan pemain pengganti, kondisi berikut harus diperhatikan:
a.
Wasit harus diberitahu sebelum
penggantian dilakukan.
b.
Pengganti hanya memasuki bidang
bermain setelah pemain yang diganti telah meninggalkan dan setelah menerima
sinyal dari wasit.
c.
Pengganti hanya memasuki bidang
bermain di garis tengah dan ketika permainan berhenti.
d.
Penggantian selesai ketika pemain
pengganti memasuki lapangan permainan.
e.
Dari saat itu, pengganti menjadi
pemain dan pemain yang telah diganti menjadi pemain pengganti.
f.
Pemain diganti tidak mengambil
bagian lebih lanjut dalam pertandingan.
g.
Semua pengganti tunduk pada otoritas
dan yurisdiksi wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
F.
Mengubah kipper
Setiap
pemain lain dapat berubah tempat dengan kiper, asalkan:
a.
wasit diinformasikan sebelum
perubahan dilakukan.
b.
perubahan dilakukan ketika permainan
berhenti.
G. Pelanggaran
dan Sanksi
Jika
penggantian atau pemain pengganti masuk lapangan permainan tanpa izin wasit:
a.
wasit menghentikan permainan
(meskipun tidak segera jika penggantian atau pemain pengganti tidak mengganggu
dengan bermain).
b.
wasit memperingatkan pemain yang
bersangkutan perilaku tidak sportif dan memerintahkan dia untuk meninggalkan
lapangan permainan.
c.
jika wasit telah menghentikan
permainan, untuk memulai kembali permainan dengan tendangan bebas tidak
langsung bagi tim lawan dari posisi bola pada saat penghentian (lihat Aturan 8 - Posisi Tendangan Bebas).
Jika seorang pemain berubah posisi
dengan kiper tanpa izin wasit sebelum
perubahan dilakukan:
a.
wasit memungkinkan bermain untuk
melanjutkan.
b.
wasit memperingatkan pemain tersebut
ketika bola berikutnya keluar dari permainan.
Dalam hal terjadi pelanggaran lain
dari Aturan ini:
a.
pemain yang bersangkutan
diperingatkan.
b.
pertandingan dimulai dengan tendangan
bebas tidak langsung, yang akan diambil oleh pemain dari tim lawan dari posisi
bola pada saat penghentian (lihat Aturan 8 - Posisi
Tendangan Bebas).
H.
Pemain dan Pengganti Dikeluarkan
Seorang
pemain yang dikeluarkan sebelum kick-off dapat digantikan hanya oleh satu dari
daftar pemain pengganti.
Pemain dalam
daftar pengganti yang dikeluarkan baik sebelum kick-off atau setelah bermain
telah dimulai, tidak dapat diganti.
4.
ATURAN PERLENGKAPAN PEMAIN
A. Keselamatan
Seorang
pemain tidak boleh menggunakan perlengkapan atau memakai apapun yang
membahayakan dirinya atau pemain lain (termasuk segala jenis perhiasan).
B. Perlengkapan
Dasar
Perlengkapan
dasar wajib pemain terdiri dari item yang terpisah sebagai berikut:
a. Jersey atau
kemeja dengan lengan - jika menggunakan pakaian dalam, warna lengan harus
menjadi warna utama yang sama dengan lengan jersey atau baju.
b. Celana
pendek - jika menggunakan pakaian dalam, harus dari warna utama yang sama
dengan celana pendek.
c. Kaus kaki.
d. Shinguards
atau pelindung tulang kering.
e. Sepatu.
C.
Shinguards /
Pelindung tulang kering
a.
Tertutup seluruhnya oleh kaus kaki.
b.
Terbuat dari karet, plastik atau
bahan sejenis yang cocok.
c.
Memberikan tingkat perlindungan yang
wajar.
D.
Warna
a.
Kedua tim harus memakai warna yang membedakan
mereka dari satu sama lain dan juga wasit dan asisten wasit.
b.
Setiap penjaga gawang harus memakai
warna yang membedakannya dari pemain lain, wasit dan asisten wasit.
E.
Pelanggaran dan Sanksi
Dalam hal terjadi
pelanggaran Aturan ini:
a.
permainan tidak perlu dihentikan.
b.
pemain yang bersalah diinstruksikan
oleh wasit untuk meninggalkan lapangan permainan untuk memperbaiki
perlengkapannya.
c.
pemain meninggalkan lapangan
permainan sampai bola berikutnya berhenti menjadi dalam permainan, kecuali jika
ia telah dimemperbaiki perlengkapannya.
d.
setiap pemain diminta untuk
meninggalkan lapangan permainan untuk memperbaiki perlengkapannya tidak boleh kembali
masuk tanpa izin wasit.
e.
Wasit harus memeriksa perlengkapan
pemain telah dipakai dengan benar sebelum mengizinkan untuk kembali memasuki
lapangan permainan.
f.
pemain hanya diperbolehkan untuk
masuk kembali ke lapangan permainan saat bola diluar dari permainan.
g.
Seorang pemain yang telah diminta
untuk meninggalkan lapangan permainan karena suatu pelanggaran Aturan ini dan
yang kembali memasuki lapangan permainan tanpa izin wasit harus diperingatkan.
F.
Memulai
Kembali Permainan
Jika
permainan dihentikan oleh wasit untuk mengurus peringatan:
pertandingan
dimulai kembali oleh tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh pemain dari
tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika wasit menghentikan permainan
(lihat Aturan 13 - Posisi Tendangan Bebas).
5. ATURAN WASIT
Setiap
pertandingan sepakbola dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang
mutlak dalam menegakkan Peraturan Permainan pada pertandingan dimana dia
ditugaskan.
Kekuasaan dan tugas Wasit tersebut:
a.
Menegakkan Peraturan Permainan.
b.
Memimpin pertandingan bekerjasama
dengan asisten wasit, dan dengan ofisial keempat apabila ada penugasannya.
c.
Memastikan bahwa setiap bola yang
digunakan memenuhi persyaratan Aturan 2.
d.
Memastikan bahwa perlengkapan pemain
memenuhi persyaratan Aturan 4.
e.
Bertindak sebagai pencatat waktu dan
menyimpan catatan pertandingan.
f.
Memberhentikan, menunda atau
membatalkan pertandingan, dengan kebijaksanaannya, untuk setiap pelanggaran
terhadap peraturan.
g.
Memberhentikan, menunda atau
membatalkan pertandingan karena gangguan di luar apapun.
h.
Menghentikan pertandingan jika,
menurut pendapatnya, seorang pemain terluka parah/cidera serius dan memastikan
bahwa ia dikeluarkan dari lapangan permainan. Pemain cedera hanya dapat kembali
ke lapangan permainan setelah permainan telah dimulai kembali.
i.
Meneruskan permainan untuk tetap
berlanjut sampai bola keluar dari permainan jika seorang pemain, menurut
pendapatnya, hanya mengalami cidera ringan.
j.
Memastikan bahwa setiap pemain yang
mengalami pendarahan karena cidera dikeluarkan dari lapangan permainan. Pemain
hanya dapat kembali pada menerima isyarat dari wasit, yang harus telah
memastikan bahwa pendarahan telah berhenti.
k.
Memungkinkan untuk melanjutkan
permainan bila tim mendapatkan keuntungan terhadap pelanggaran yang telah
dilakukan oleh lawannya, dan menghukum pelanggaran tersebut, jika menurut
pendapatnya keuntungan yang akan diberikan tidak dapat atau tidak mungkin
terlaksana.
l.
Memberikan hukuman terhadap
pelanggaran yang paling berat, apabila seorang pemain pada waktu yang bersamaan
melakukan pelanggaran lebih dari satu kali.
m.
Mengambil tindakan disipliner
terhadap pemain bersalah karena pelanggaran peringatan (kartu kuning) dan
pengusiran (kartu merah). Dia tidak berkewajiban untuk mengambil tindakan ini
segera tetapi harus melakukannya ketika bola berikutnya keluar dari permainan.
n.
Mengambil tindakan terhadap para
offisial tim yang berperilaku tidak sportif dan dengan kebijakannya, wasit
dapat mengusir mereka dari lapangan permainan dan segera keluar dari lingkungan
permainan,
o.
Bertindak atas saran dari asisten
wasit tentang insiden tidak dilihatnya.
p.
Memastikan bahwa tidak ada orang
yang tidak berhak memasuki lapangan permainan.
q.
Memberikan aba-aba memulai permainan
setelah dihentikan.
r.
Memberikan Bahan Ajar pertandingan
kepada pihak yang berwenang, yang meliputi informasi pada setiap tindakan
disipliner yang diambil terhadap pemain dan / atau pejabat tim dan setiap
kejadian lain yang terjadi sebelum, selama atau setelah pertandingan.
s.
Keputusan wasit terkait dengan
permainan, termasuk apakah gol atau tidak mencetak gol dan hasil pertandingan,
bersifat final. Wasit hanya dapat mengubah keputusan apabila menyadari bahwa
keputusan yang ditetapkan sebelumnya tidak benar atau menurut pendapatnya,
berdasarkan saran asisten wasit atau offisial keempat, keputusan tersebut perlu
diubah, asalkan wasit belum memulai kembali permainan atau belum mengakhir
pertandingan.
6. ATURAN ASISTEN WASIT
Dua asisten
wasit yang ditunjuk yang memiliki tugas, tunduk pada keputusan wasit, adalah
untuk memberikan isyarat/tanda :
a. ketika
seluruh bola meninggalkan lapangan permainan.
b. tim mana
yang berhak untuk suatu tendangan sudut, tendangan gawang atau lemparan ke
dalam.
c. ketika
seorang pemain bisa dihukum karena dalam posisi offside.
d. ketika pergantian
pemain akan dilakukan.
e. ketika kesalahan
atau insiden lainnya terjadi di luar pandangan wasit.
f. ketika
pelanggaran telah terjadi setiap kali asisten wasit memiliki.
g. pandangan
yang lebih baik dari wasit (ini termasuk, dalam situasi tertentu, pelanggaran
yang dilakukan di area penalti).
h. ketika saat
tendangan penalti, kiper bergerak dari garis gawang sebelum bola tersebut
ditendang dan jika bola melewati garis.
i.
Para asisten wasit juga membantu
wasit dalam mengontrol pertandingan sesuai dengan Peraturan Permainan. Secara
khusus, Asisten Wasit bisa masuk lapangan permainan untuk membantu mengendalikan
9,15 m (10 yds) jarak.
j.
Dalam hal gangguan yang tidak
semestinya atau perlakuan yang tidak semestinya, wasit akan meringankan asisten
wasit dari tugasnya dan membuat Bahan Ajar kepada pihak yang berwenang.
7.
ATURAN LAMANYA PERTANDINGAN
A.
Babak Permainan
Pertandingan berlangsung dua babak yang waktunya sama
yaitu 45 menit, kecuali ada kesepakatan lain antara wasit dan kedua tim yang
akan bertanding. Setiap persetujuan untuk mengubah waktu permainan (misalnya
untuk mengurangi waktu suatu babak permainan menjadi 40 menit karena cahaya
tidak cukup) harus dilakukan sebelum memulai dimulai dan harus sesuai dengan
aturan kompetisi.
B.
Waktu Jeda/Istirahat antara Kedua
Babak
Pemain berhak mendapat waktu istirahat antara kedua
babak.
Waktu istirahat harus tidak lebih dari 15 menit. Peraturan kompetisi harus menyatakan jakngka waktu istirahat babak pertama. Lamanya waktu istirahat dapat diubah hanya dengan persetujuan wasit.
Waktu istirahat harus tidak lebih dari 15 menit. Peraturan kompetisi harus menyatakan jakngka waktu istirahat babak pertama. Lamanya waktu istirahat dapat diubah hanya dengan persetujuan wasit.
C. Tambahan
waktu yang hilang
Tambahan waktu diberikan pada setiap babak untuk
seluruh waktu yang hilang pada babak tersebut karena :
a.
Penggantian Pemain.
b.
penilaian terhadap pemain yang
cidera.
c.
pemindahan pemain yang cidera dari
lapangan permainan untuk mendapatkan perawatan.
d.
membuang-buang waktu.
e.
penyebab lainnya.
f.
Penyisihan waktu yang hilang adalah
berdasarkan kebijaksanaan dari wasit.
D. Tendangan
Penalty
Jika tendangan penalti harus dilakukan atau diulang
kembali, waktu permainan atau tambahan waktu diperpanjang sampai tendangan
penalty selesai.
E. Pertandingan
yang Terhenti/terbengkalai
Sebuah pertandingan yang terbengkalai/terhenti, dapat
dilanjutkan/diputar kembali kecuali peraturan kompetisi menetapkan lain.
2.4.
UKURAN LAPANGAN SEPAK BOLA
A.
Permukaan
Lapangan
Pertandingan dapat dilakukan di
lapangan permukaannya dilapisi dengan rumput asli atau buatan / artifisial,
sepanjang ketentuan tentang itu ditetapkandalam peraturan kompetisi yang
berlaku. Warna dari rumput buatan harus hijau.
Apabila lapangan yang permukaannya
terbuat dari rumput buatan / artifisal dipergunakan pada pertandingan antara
team – team yang mewakili Asosiasi – asosiasi Anggota yang berafiliasi kepada
FIFA atau pertandingan kompetisi antar klub internasional, permukaan artifisial
itu harus memenuhi persyaratan Konsep Kualitas FIFA dari lempengan tanah yang
dilapisi rumput buatan / artifisial atau memenuhi standart Internasional
tentang lempengan tanah yang dilapisi rumput buatan / artifisial, pengecualian
dari itu hanya dapat dilakukan atas dispensasi yang diberikan FIFA.
B.
Marka
– Marka Lapangan
Lapangan permainan sepakbola harus
berbentuk empat persegi panjang dan ditandai dengan garis – garis. Garis –
garis ini termasuk dalam daerah permainan yang dibatasinya.
Dua garis batas yang panjang disebut
garis samping. Dua garis yang pendek disebut garis gawang.
Lapangan permainan dibagi dalam dua
bagian oleh sebuah garis tengah, yang bertemu dengan titik tengah dari kedua
garis samping.
Titik tengah terdapat pada
pertengahan garis tengah. Lingkaran dengan radius 9,15 m (10 yard) menandai
disekelilingnya.
Tanda – tanda boleh dibuat diluar
lapangan permainan, 9,15 m (10 yard) dari besar sudut dan garis tegak lurus
dengan garis gawang dan garis samping, untuk memastikan bahwa pemain bertahan
mundur sampai jarak ini ketika tendangan sudut dilakukan.
Dilarang untuk menandai lapangan
permainandengan garis – garis putus atau bengkok – bengkok.
Apabila seorang pemain dengan
kakinya membuat tanda – tanda yang tidak diperbolehkan pada lapangan permainan,
maka dia harus dihukum dengan peringatan (kartu kuning) untuk perilaku yang
tidak sportif. Jika wasit melihat hal itu dilakukan pada saat pertandingan
sedang berlangsung, dia harus menghukum pemain tersebut dengan peringatan
(kartu kuning) pada saat bola meninggalakan lapangan permainan.
Hanya garis – garis yang ditetapkan
di dalam peraturan lapangan permainan saja yang boleh ada di lapangan
permainan.
Panjang dari garis samping harus
lebih besar dari panjang garis gawang.
b. Panjang
(garis samping) :
minimal 90m (100 yard)
maksimal 120m (130 yard)
c. Lebar
(garis gawang) :
minimal 45m (50
yard)
maksimal 90m (100 yard)
maksimal 90m (100 yard)
semua garis harus mempunyai lebar yang sama dan tidak boleh lebih
lebar dari 12 cm (5 inci).
Standart Lapangan Sepakbola Internasional
Standart Lapangan Sepakbola Internasional
a.
Panjang
:
minimal 100m (110 yard)
maksimal 110m (120 yard)
maksimal 110m (120 yard)
b.
Lebar
:
C.
Daerah
Gawang
Dua buah garis tegak lurus dengan
garis gawang dibuat pada sisi kiri dan kanan gawang, dengan jarak 5,5m (6 yard)
diukur dari bagian sebelah dalam tiang gawang. Kedua garis ini ditarik ke dalam
lapangan permainan dengan panjang 5,5m (6 yard)dan dihubungkan dengan garis
yang sejajar dengan garis gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis – garis ini
dan garis gawang adalah daerah gawang.
D.
Daerah
Pinalti
Dua buah garis tegak lurus dengan
garis gawang dibuat pada sisi kiri dan kanan gawang dengan jarak 16,5m (18
yard) diukur dari bagian sebelah dalam tiang gawang.. Kedua garis ini ditarik
ke dalam lapangan permainan dengan panjang 16,5m (18 yard) dan dihubungkan
dengan garis yang sejajar dengan garis gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis
– garis ini dan garis gawang adalah daerah pinalti.
Pada setiap daerah pinalti dibuat
sebuah titik pinalti yang berjarak 11m (12 yard) dari titik tengah antara kedua
tiang gawang dan sama jaraknya dengan tiang gawang tersebut.
Diluar daerah pinalti dibuat suatu
garis busur / lingkaran dengan radius 9,15m (10 yard) dari masing – masing
titik pinalti.
E.
Tiang
Bendera
Tiang bendera dengan tinggi kurang
dari 1,5m (5 kaki) yang bagian atasnya tumpul dan dengan bendera terpasang,
ditempatkan pada setiap sudut lapangan.
Tiang bendera boleh juga ditempatkan
diujung garis tengah, tidak kurang dari 1m diluar garis samping.
F.
Busur
Tendangan Sudut
G.
Gawang
Gawang harus ditempatkan pada bagian
tengah masing – masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang tegak lurus
yang sam jaraknya dari tiang bendera sudut dan dihubungkan secara horizontal
oleh sebuah mistar / palang palang gawang.
Tiang gawang dan mistar gawang harus
terbuat dari kayu, logam atau bahan lain yang disetujui. Bentuknya harus bujur
sangkar, empat persegi panjang, bulat atau bulat panjang dan harus tidak
berbahaya bagi para keselamatan pemain.
Lebar gawang adalah 7,32m (8 yard)
dan jarak dari bagian paling bawah mistar / palang gawang ke tanah adalah 2,44m
(8 kaki).
Lebar kedua tiang gawang dan mistar
/ palang gawang sama, tidak lebih dari 12cm (5 inci). Lebar garis gawang sama
dengan lebar tiang gawang dan mistar / palang gawang. Jarring gawang diikatkan
ketiang gawang, mistar / palang gawang dan tanah di bagian belakang gawang,
dengan syarat bahwa jarring gawang tersebut tersanggah dengan baik dan tidak
mengganggu penjaga gawang.
Tiang gawang dan mistar / palang
gawang harus berwarna putih. Jika mistar / palang gawang terjatuh / rusak,
pertandingan dihentikan sampai perbaikan / pergantian selesai dilakukan. Jika
tidak mungkin untuk diperbaiki, pertandingan ditunda / dibatalkan.
Penggunaan tali tali sebagai mistar
gawang tidak diijinkan. Jika mistar / palang gawang telah diperbaiki,
pertandingan dilanjutkan dengan bola jatuhan di tempat dimana bola berada
ketika permainan dihentikan., kecuali apabila permainan dihentikan di dalam
daerah gaawang, untuk kejadian ini wasit harus menjatuhkan bola di garis daerah
gawang yang sejajar dengan garis gawang pada posisi yang terdekat dengan lokasi
awal bola pada saat permainan dihentikan.
H.
Iklan
Niaga
Iklan niaga harus berada sekurang –
kurangnya 1 meter dari garis pinggir lapangan permainan.
Dilarang memasang iklan komersil,
baik secara terang – terangan atau terselubung di lapangan permainan, ditanah
dalam area yang termasuk daerah yang dilingkupi oleh jarring gawang atau daerah
teknik, atau 1 meter (1 yard) dari garis samping mulai dari tim memasuki lapangan
permainan sampai mereka keluar pada saat pertandingan berakhir.
Pada prinsipnya tidak boleh ada
barang / tanda yang bersifat promosi pada gawang, jarring gawang, tiang bendera
maupun benderanya, termasuk memasangperlengkapan lainnnya (seperti kamera,
mikropon dan lain – lain) pada perlengkapan tersebut.
I.
Logo
Dan Lencana
Reproduksi, baik secara terang –
terangan maupun terselubung, dari lencana – lencana atau logo – logo wakil dari
FIFA, kofedarasi – kofedarasi, asosiasi – asosiasi anggota, liga – liga, klub –
klub atau badan – badan lain dilapangan permainan, jarring gawang
termasukdaerah – daerah yang dilingkupinya, gawang, tiang bendera dan bendera –
bendera mereka terlarang selama bermain waktu.
2.5.
UKURAN BOLA
Gambar
Bola.
a.
Ukuran standar bola
sepak adalah berdieameter 68–70 cm dan berat 410–450 g, Tekanan 8–12 psi.
b.
Apabila bola dijatuhkan
ke tanah, kelembaman bola sekitar 60 %, yang artinya jika dijatuhkan dari
ketinggian 1 meter, maka bola akan memantul balik setinggi 60 cm.
- Bola tidak boleh sewarna dengan warna lapangan, maka tidak ada bola
yang berwarna hijau. ( meskipun dalam peraturan FIFA tidak ada peraturan
resmi mengenai warna bola ).
- Untuk mengatasi lapangan yang tertutup salju, harus digunakan bola
berwarna orange atau merah cerah.
- Lapisan bola tidak boleh polos, artinya harus bercorak, karena untuk
memperjelas penglihatan jika bola terkena efek berputar.
2.6. WASIT SEPAK BOLA
Wasit dalam Permainan Sepak bola berjumlah 6 orang
yang terdiri dari :
1. Pemimpin Pertandingan
2. Asisten wasit atau wasit cadangan
3. Pembantu Wasit 1 atau Hakim Garis 1
4. Pembantu wasit 2 atau Hakim garis 2
5. Pembantu Wasit di pinggir tiang gawang berjumlah 2
orang.
2.7. SEPATU SEPAK BOLA
Gambar Sepatu Nike ctr 360 maestri ii elite.
Gambar Sepatu nike mercurial victory ii.
Gambar Sepatu Adidas F50 Adizero II Prime.
Gambar Sepatu Adidas F50
Micoach.
Gambar Sepatu Adidas Predator AdiPower.
Gambar Sepatu Nike T90 Laser III.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
Dalam makalah
ini maka saya dapat menyimpulkan bahwa Sepak bola adalah suatu permainan
yang dilakukan dengan jalan menyepak bola kian kemari untuk diperebutkan di
antara pemain-pemain yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang
lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Sepak bola berjumlah
11 orang dalam satu tim, dan dalam permainan sepak bola pasti ada lapangannya,
bola, peraturan, dan perlengkapannya seperti sapatu dan kaos tim.
3.2.
Saran
Berdasarkan simpulan yang
dibuat dari Bahan Ajar ini, maka penulis menyarankan kepada para pembaca
apabila kita ingin belajar sepak bola ( bagi pemain pemula ) kita harus
mengetahui terlebih dahulu dasar dari sepak bola seperti latihan yang rutin.
Daftar Pustaka
Anonim. (2011). Sejrah permainan sepak bola dunia.
Dalam http://yogzjyt.mywapblog.com/sejarah-permainan-sepakbola-dunia.xhtml. Diunduh : 10 Oktober 2018.
Anonim. (2012). Teknik dasar bermain sepak bola.
Dalam http://karodalnet.blogspot.com/2012/10/teknik-dasar-bermain-sepak-bola.html
Diunduh : Senin 10 Oktober 2018.
Anonim. (2011). Ketentuan dan peraturan resmi fifa.
Dalam http://siroez.mywapblog.com/ketentuan-dan-peraturan-resmi-fifa-dalam.xhtml. Diunduh : 10 Oktober 2018.
Saputra, Junior eko. (2011). Ukuran bola sepak.
Dalam http://ekojuniorsaputra.wordpress.com/2011/04/13/ukuran-bola-sepak-bola/ Diunduh : 10 Oktober 2018.
Anonim. (2011). Ukuran lapangan sepak bola. Dalam http://myakise.blogspot.com/2011/03/ukuran-lapangan-sepakbola.html Diunduh : 10 Oktober 2018.
Breath, tothelas. (2012). Sepatu sepak bola. Dalam
http://tothelastbreath.wordpress.com/2012/04/01/sepatu-sepak-bola/ Diunduh : 10 Oktober 2018.